"Everyday is a brand new start"

03 November 2014

Aku Tak Mahu Kahwin!


"Mana lagi berat ujiannya. yang sudah kahwin atau yang belum kahwin?" Tanya ustazah.

Tiada yang mampu menjawab.

"Pastinya yang belum kahwin..." sambung ustazah, "Ibnu Mas’ud pernah mengatakan, 'Seandainya tinggal sepuluh hari saja dari usiaku, nescaya aku tetap ingin kahwin. Agar aku tak menghadap Allah dalam keadaan masih bujang."

Tidak mampu kita nafikan, sebilangan besar wanita zaman ini mampu hidup sendiri dan memiliki kecukupan atas segalanya; wang, harta, pekerjaan, keluarga.

Atau terlalu sibuk mengejar cita-cita.

Atau mereka sudah buntu jalan, malas memikirkan dan akhirnya putus asa.

Sehingga mereka membuat kesimpulan, 

"Aku tak mahu kahwin!"

Nauzubillahi min zalik. Jangan berputus asa dari rahmat Allah.

Allah itu tidak pernah menjadikan sesuatu tanpa sebab. Barangkali "sebab" itu adalah ketulusan niat kita untuk menikah.

Adakalanya niat kita untuk menikah masih belum bersih, kemudian Allah dengan penuh kasih sayang memberikan bermacam-macam keadaan sehingga kita mensucikan niat kita. Allah menurunkan peristiwa-peristiwa sehingga kita mengetahui kekotoran niat kita yang selama ini tersembunyi dari pengetahuan kita sendiri.

Adakalanya niat seseorang sudah bersih, kemudian Allah menguji kesungguhan niatnya. Allah memberikan ujian, sehingga jelas apakah ia bersungguh-sungguh dengan niatnya. Sehingga jelas apakah ia tetap berpegang pada tali-Nya di saat menghadapi kesulitan. Sehingga semakin kukuh niatnya jika ia tetap memegang niatnya. Yang demikian ini insyaAllah akan membuat niatnya lebih dekat kepada barakah dan tidak mudah luntur oleh keadaan sesudah menikah.

“Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati.” (Ali ‘Imran: 154).

Sebahagian orang redha terhadap apa yang terjadi, sehingga Allah menambah kemuliaan dan barakahnya. Sebahagian lainnya merasa kecewa kepada Allah. Dan selebihnya merasa kecewa, kemudian memperbaiki hati setelah menyedari kesalahan-kesalahannya.

Pensucian niat boleh juga terjadi kerana bertambahnya ilmu. Ketika seseorang memperoleh pengetahuan yang lebih baik mengenai agamanya, akhirnya ia mengenali kekotoran niat yang selama ini tidak diketahuinya. Oleh sebab itu, suami-isteri tetap perlu mencari ilmu setelah berumah tangga. Mudah-mudahan mereka dapat menjadi suami-isteri yang penuh barakah. Mudah-mudahan mereka dapat menjadi orangtua yang penuh barakah, melahirkan keturunan yang memberi bekas kepada bumi dengan kalimat laa ilaaha illaLlah melalui pernikahan mereka. Allahumma amin.

Usahlah dihitung berapa lama Allah memberi ujian ini, tapi hitunglah berapa banyak nikmat telah Allah beri sepanjang berdepan ujian ini. Berani saya katakan, tidak mudah untuk berlawan dengan nafsu yang melulu, tapi itulah hakikat perjuangan untuk meraih yang terbaik dari Azza wajalla.

Allah itu tak pernah mengecewakan.

Yakinlah, sampai masanya seseorang yang berhati mulia akan Allah kirimkan menjadi teman untuk perjalanan kita berikutnya.

Ikhtiar, berdoa dan berniatlah yang baik-baik.


Wallahu'alam.

[Sedikit sumber dari Ustaz Mohd Fauzil Adhim]
Share:

0 comments:

Post a Comment


Siti Zulaikha binti Mokhtar. Shaklee Dustributor.

Popular Posts

"umi, kami selongkar dunia maya
dan temukan catatan umi di sana"



"Cita-cita ku adalah menginspirasi jutaan orang
meski mereka tak mengenalku,
biarlah Allah yang menilai kerja-kerjaku"

Categories

Blog Archive