Istimewa teruntuk jiwa-jiwa yang masih menanti
Janji Allah takkan Ia mungkiri
“… Sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang…” (Al-‘Ankabuut: 5)
Janji Allah takkan Ia mungkiri
“… Sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang…” (Al-‘Ankabuut: 5)
Ketika rahsia dihijrahkan menjadi kata benda
Ia menawarkan pilihan
Bersabar, atau memaksa menguaknya
Bersabar menanti kejutan indah di balik rahsia
Atau, terhempas sakitnya kecewa kerana memaksa
Ia menawarkan pilihan
Bersabar, atau memaksa menguaknya
Bersabar menanti kejutan indah di balik rahsia
Atau, terhempas sakitnya kecewa kerana memaksa
Ukhti,
Cinta tak seharusnya ada sebelum hadiah Allah itu datang
Hadiah yang sarat kejutan dan perhiasan kebahagiaan
Allah yang memiliki rahsia itu, maka biarlah kelak Ia yang membukanya, pada masa dan tempat yang tak masuk dalam rekaan
Dengan kesabaran, ada pintu-pintu yang terbuka dan barangkali tak terlihat ketika kita sedang sempit dada
Jelas, ketidaksabaran hanya merosakkan penantian
Sebab amat berbeza, yang dihulurkan penuh keredhaan, dibanding yang dilempar penuh kemurkaan
Ukhti,
Menanti jodoh tak bererti menjadi pasif, lembik tidak bermaya
Alangkah naifnya bila kita malah banyak membuang waktu untuk memikirkan masalah pernikahan yang tak kunjung tiba
Jika saat ini Allah belum hadirkan jodoh, mungkin masih ada hal dalam diri kita yang perlu diselesaikan
Begitu banyak pekerjaan dan hal lain yang membutuhkan penyaluran potensi kita
Ukhti,
Optimalkanlah potensi diri
Kerana kelak jika kesibukan menjadi isteri dan ibu menghampiri kita
Pasti waktu untuk menuntut ilmu, menghafal Al-Qur'an dan hadis, bahkan untuk bertemu Allah di sepertiga malam, tentu saja akan berkurang
Nah, kenapa tidak kita optimalkan sejak sekarang?
InshaAllah, kita bisa jadi istiqamah setelah datangnya hal yang dijanjikan
Ukhti,
Ruhiyah? Fikriyah? Maliyah? Jasadiyah? 4 elemen itu sudah dipersiapkankah?
Teruslah usahakan memperbaiki diri
Hingga kelak saat Allah hadirkan pendamping hati, ia tidak kecewa dengan diri kita nanti
Ukhti,
Menjadi isteri tak selamanya di sisi, ada masa tetap jalani sendiri
Menjadi isteri bukanlah puncak prestasi, ia adalah fasa lain dari proses penghambaan pada Ilahi
Apa saja yang sudah kau lakukan dalam penantian saat ini?
Tenanglah dalam kesabaran dan munajat
Barangsiapa yang meletakkan cinta di tempat selayaknya, mematuhi aturan main dan senantiasa bersabar, maka perjalanan cintanya bisa menyentuh jauh sekali
Dan asal kita tidak pernah kehabisan husnu dzon pada Allah, keadaan menunggu janji Allah itu datang pasti indah lagi bererti
Allah yang memiliki rahsia itu, maka biarlah kelak Ia yang membukanya, pada masa dan tempat yang tak masuk dalam rekaan
Dengan kesabaran, ada pintu-pintu yang terbuka dan barangkali tak terlihat ketika kita sedang sempit dada
Jelas, ketidaksabaran hanya merosakkan penantian
Sebab amat berbeza, yang dihulurkan penuh keredhaan, dibanding yang dilempar penuh kemurkaan
Ukhti,
Menanti jodoh tak bererti menjadi pasif, lembik tidak bermaya
Alangkah naifnya bila kita malah banyak membuang waktu untuk memikirkan masalah pernikahan yang tak kunjung tiba
Jika saat ini Allah belum hadirkan jodoh, mungkin masih ada hal dalam diri kita yang perlu diselesaikan
Begitu banyak pekerjaan dan hal lain yang membutuhkan penyaluran potensi kita
Ukhti,
Optimalkanlah potensi diri
Kerana kelak jika kesibukan menjadi isteri dan ibu menghampiri kita
Pasti waktu untuk menuntut ilmu, menghafal Al-Qur'an dan hadis, bahkan untuk bertemu Allah di sepertiga malam, tentu saja akan berkurang
Nah, kenapa tidak kita optimalkan sejak sekarang?
InshaAllah, kita bisa jadi istiqamah setelah datangnya hal yang dijanjikan
Ukhti,
Ruhiyah? Fikriyah? Maliyah? Jasadiyah? 4 elemen itu sudah dipersiapkankah?
Teruslah usahakan memperbaiki diri
Hingga kelak saat Allah hadirkan pendamping hati, ia tidak kecewa dengan diri kita nanti
Ukhti,
Menjadi isteri tak selamanya di sisi, ada masa tetap jalani sendiri
Menjadi isteri bukanlah puncak prestasi, ia adalah fasa lain dari proses penghambaan pada Ilahi
Apa saja yang sudah kau lakukan dalam penantian saat ini?
Tenanglah dalam kesabaran dan munajat
Barangsiapa yang meletakkan cinta di tempat selayaknya, mematuhi aturan main dan senantiasa bersabar, maka perjalanan cintanya bisa menyentuh jauh sekali
Dan asal kita tidak pernah kehabisan husnu dzon pada Allah, keadaan menunggu janji Allah itu datang pasti indah lagi bererti
Allah menjadi saksi tulisan ini,
Semoga Dia mengurniakan kekuatan, keyakinan dan kebaikan kepada penulis dan pembaca puisi ini.
Semoga Dia redha dan senang pada kita.
“Wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” (An Nuur : 26).
-Puisi ini hasil rangkuman kata-kata yang menyentuh hati saya.
#IIUM16042015
0 comments:
Post a Comment