"Everyday is a brand new start"

11 November 2012

Cintaku tertinggal di Aceh [2]

Tempat berlakunya ombak besar tsunami
Cinta Sang Ratu
laksana langit mencengkam purnama,
ibarat mutiara di lautan biru
saujana mata memandang, seluas langit terbentang.

Tatkala cinta berbisik, suaranya memuji TUHAN
Pabila rindu terusik, rasulNya jadi pilihan.

Sampai masanya cinta jadi taruhan
Sang Ratu menjadi impian.

Tiba-tiba teringat puisi Laksamana Sunan untuk Ratna Sang Ratu. Sesuai dengan keberadaan saya di Tanah Rencong Aceh.

Apa yang saya suka pada Aceh?

Iyaa, pada kesopanan penduduknya. Benarlah, kata seorang pensyarah pasca sarjana di Universitas Ar-Raniry : “Orang Aceh tak kaya, tapi hati mereka kaya. Malaysia boleh, Aceh juga bisa!”

As-syeikh mirip Syeikh Ahmad Yasin
Syeikh Abu Muadz, ulama’ yang turut bersama kami dari Kaherah berpesan: “Tetamu mesti disambut sebelum mereka turun dari kenderaan”

Dan, begitulah keadaannya apabila kami tiba di Pesantren Darul ihsan. Sambutannya buat kami sangat terharu. Alhamdulillah…



Kesopanan orang-orang Aceh bukan sahaja pada pemuda dan pemudinya, tapi juga pada makanannya. Sejujurnya, saya sangat kagum melihat penyusunan makanan orang Aceh. Kemas. Cantik. Sopan. Makanannya tak jauh beda rasanya dari Malaysia. Cuma pasti ada kekacangnya, agak pedas dan jusnya jauh lebih asli dan sedap.


Atas Kapal

Ini baru Ayam Lepas, masih ada Ayam Tangkap,
Ayam Bebek, dan Ayam Penyet untuk dicoba! =)
Sambutan universitas kepada kami. Hangat~
Jus nya juga ber "poligami"...heh  ^_^'

Ada lagi satu hal, yang buat saya jatuh cinta tentang Aceh ,.....................



[to be continued..]


Share:

0 comments:

Post a Comment


Siti Zulaikha binti Mokhtar. Shaklee Dustributor.

Popular Posts

"umi, kami selongkar dunia maya
dan temukan catatan umi di sana"



"Cita-cita ku adalah menginspirasi jutaan orang
meski mereka tak mengenalku,
biarlah Allah yang menilai kerja-kerjaku"

Categories